28 January 2015

Presentasi Hasil Penelitian

Mengomentari Presentasi Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian, biasanya seseorang diminta untuk mempresentasikan hasil penelitiannya. Mempresentasikan artinya melaporkan secara lisan hasil kerja seseorang di depan orang lain. Kamu sebagai pendengar atau penyimak hasil laporan dituntut untuk bersikap aktif, caranya dengan memberi komentar mengenai apa yang disampaikan oleh si peneliti. Komentar dapat berupa tanggapan, pendapat, pertanyaan, persetujuan, ketidaksetujuan, kritik, maupun masukan.

Bagaimana memberi komentar yang santun?

Agar komentarmu baik dan dapat diterima orang lain, perhatikanlah hal-hal berikut ini!
  1. Gunakan bahasa yang jelas, singkat, mengena, dan mudah dipahami.
  2. Komentarilah isi atau hasil dari penelitian yang dipresentasikan, bukan orang yang melakukan penelitian.
  3. Sampaikan saran menarik dan bermanfaat disertai dengan data atau argumen yang faktual.
  4. Tunjukkan sikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh, tidak pemalu, dan tidak pesimis.
  5. Gunakan mimik dan pantomimik secara tepat.
  6. Beri komentar seobjektif mungkin.


Dalam berdiskusi kita ditunjuk untuk menanggapi pembicaraan   dengan tepat. Oleh karena itu, saat mengikuti diskusi kita harus :

1.            Mencatat pokok – pokok pembicaraan

2.            Mencatat hal – hal yang masih ingat kita pertanyakan (hal yang kurang jelas)

3.            Mencatat masalah – masalah yang akan kita tanggapi dengan sanggahan

 

Ada beberapa tujuan orang memberikan kritik, antara lain sebagai berikut :

1.            Tulus untuk memperbaiki

2.            Untuk mempermalukan orang yang dikritik

3.            Untuk menjatuhkan orang yang dikritik

4.            Untuk menonjolkan kelebihan pengkritik

 

Hal – hal yang harus diperhatikan untuk menyampaikan sanggahan :

1.            Menggunakan alasan yang logis untuk memperkuat gagasan

2.            Alasan didukung dengan fakta

3.            Menggunakan kalimat efektif

4.            Memperhatikan, santun berbahasa (tidak menyinggung lawan bicara)

 

Contoh  sanggahan atas kritik terhadap hasil penelitian :

“jika saudara mengatakan bahwa penelitian ini tidak relevan lagi, kiranya juga tidak tepat. Perkembangan keadaan menunjukkan bahwa pendidikan sangat perlu bagi setiap manusia sampai kapanpun tanpa dibatasi oleh waktu”.

 

Kita juga dapat mengomentari tanggapan orang lain atas hasil penelitian kita. Komentar kita sebaiknya selalu dikembalikan kepada hasil penelitian itu sendiri. Khususnya argument atau data pendukung yang kita miliki.

 

Pemberian tanggapan bisa bertujuan untuk :

1.            Mengetes atau menguji kemampuan kita

2.            Menjebak kita dengan pemikiran yang ditinjaukan seseorang


Sumber:


Presentasi Hasil Penelitian

Mengomentari Presentasi Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian, biasanya seseorang diminta untuk mempresentasikan hasil penelitiannya. Mempresentasikan artinya melaporkan secara lisan hasil kerja seseorang di depan orang lain. Kamu sebagai pendengar atau penyimak hasil laporan dituntut untuk bersikap aktif, caranya dengan memberi komentar mengenai apa yang disampaikan oleh si peneliti. Komentar dapat berupa tanggapan, pendapat, pertanyaan, persetujuan, ketidaksetujuan, kritik, maupun masukan.

Bagaimana memberi komentar yang santun?

Agar komentarmu baik dan dapat diterima orang lain, perhatikanlah hal-hal berikut ini!
  1. Gunakan bahasa yang jelas, singkat, mengena, dan mudah dipahami.
  2. Komentarilah isi atau hasil dari penelitian yang dipresentasikan, bukan orang yang melakukan penelitian.
  3. Sampaikan saran menarik dan bermanfaat disertai dengan data atau argumen yang faktual.
  4. Tunjukkan sikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh, tidak pemalu, dan tidak pesimis.
  5. Gunakan mimik dan pantomimik secara tepat.
  6. Beri komentar seobjektif mungkin.
t� - l h � �� berikut ini!

  1. Gunakan bahasa yang jelas, singkat, mengena, dan mudah dipahami.
  2. Komentarilah isi atau hasil dari penelitian yang dipresentasikan, bukan orang yang melakukan penelitian.
  3. Sampaikan saran menarik dan bermanfaat disertai dengan data atau argumen yang faktual.
  4. Tunjukkan sikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh, tidak pemalu, dan tidak pesimis.
  5. Gunakan mimik dan pantomimik secara tepat.
  6. Beri komentar seobjektif mungkin.


Dalam berdiskusi kita ditunjuk untuk menanggapi pembicaraan   dengan tepat. Oleh karena itu, saat mengikuti diskusi kita harus :

1.            Mencatat pokok – pokok pembicaraan

2.            Mencatat hal – hal yang masih ingat kita pertanyakan (hal yang kurang jelas)

3.            Mencatat masalah – masalah yang akan kita tanggapi dengan sanggahan

 

Ada beberapa tujuan orang memberikan kritik, antara lain sebagai berikut :

1.            Tulus untuk memperbaiki

2.            Untuk mempermalukan orang yang dikritik

3.            Untuk menjatuhkan orang yang dikritik

4.            Untuk menonjolkan kelebihan pengkritik

 

Hal – hal yang harus diperhatikan untuk menyampaikan sanggahan :

1.            Menggunakan alasan yang logis untuk memperkuat gagasan

2.            Alasan didukung dengan fakta

3.            Menggunakan kalimat efektif

4.            Memperhatikan, santun berbahasa (tidak menyinggung lawan bicara)

 

Contoh  sanggahan atas kritik terhadap hasil penelitian :

“jika saudara mengatakan bahwa penelitian ini tidak relevan lagi, kiranya juga tidak tepat. Perkembangan keadaan menunjukkan bahwa pendidikan sangat perlu bagi setiap manusia sampai kapanpun tanpa dibatasi oleh waktu”.

 

Kita juga dapat mengomentari tanggapan orang lain atas hasil penelitian kita. Komentar kita sebaiknya selalu dikembalikan kepada hasil penelitian itu sendiri. Khususnya argument atau data pendukung yang kita miliki.

 

Pemberian tanggapan bisa bertujuan untuk :

1.            Mengetes atau menguji kemampuan kita

2.            Menjebak kita dengan pemikiran yang ditinjaukan seseorang


Sumber:


Dalam berdiskusi kita ditunjuk untuk menanggapi pembicaraan   dengan tepat. Oleh karena itu, saat mengikuti diskusi kita harus :

1.            Mencatat pokok – pokok pembicaraan

2.            Mencatat hal – hal yang masih ingat kita pertanyakan (hal yang kurang jelas)

3.            Mencatat masalah – masalah yang akan kita tanggapi dengan sanggahan

 

Ada beberapa tujuan orang memberikan kritik, antara lain sebagai berikut :

1.            Tulus untuk memperbaiki

2.            Untuk mempermalukan orang yang dikritik

3.            Untuk menjatuhkan orang yang dikritik

4.            Untuk menonjolkan kelebihan pengkritik

 

Hal – hal yang harus diperhatikan untuk menyampaikan sanggahan :

1.            Menggunakan alasan yang logis untuk memperkuat gagasan

2.            Alasan didukung dengan fakta

3.            Menggunakan kalimat efektif

4.            Memperhatikan, santun berbahasa (tidak menyinggung lawan bicara)

 

Contoh  sanggahan atas kritik terhadap hasil penelitian :

“jika saudara mengatakan bahwa penelitian ini tidak relevan lagi, kiranya juga tidak tepat. Perkembangan keadaan menunjukkan bahwa pendidikan sangat perlu bagi setiap manusia sampai kapanpun tanpa dibatasi oleh waktu”.

 

Kita juga dapat mengomentari tanggapan orang lain atas hasil penelitian kita. Komentar kita sebaiknya selalu dikembalikan kepada hasil penelitian itu sendiri. Khususnya argument atau data pendukung yang kita miliki.

 

Pemberian tanggapan bisa bertujuan untuk :

1.            Mengetes atau menguji kemampuan kita

2.            Menjebak kita dengan pemikiran yang ditinjaukan seseorang


Sumber:


Hikayat & Novel

Membandingkan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel dengan Hikayat

Karya sastra berupa prosa terbagi menjadi dua kelompok, yaitu prosa lama dan prosa baru. Masing – masing karya prosa memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Pada kesempatan ini, anda diajak membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra prosa baru berupa novel dan prosa lama berupa hikayat.
1. Novel
Novel adalah karya imajinatif yang menghasilkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Membaca novel adalah usaha untuk memahami dan mengungkapkan isi karya sastra, yang berarti menunjukkan apresiadi terhadap nilai – nilai sastra.
Sebuah novel terbangun atas unsur intrinsik dan ekstrinsik.

a. Unsur Intrinsik
  1. Tema, yaitu sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan yang akan disampaikan pengarang dalam cerita.
  2. Alur/plot, yaitu rangkaian peristiwa/kejadian yang saling berhubungan untuk menjalin cerita.
  3. Tokoh dan Perwatakan/penokohan, yaitu penggambaran watak dan sifat – sifat tokoh cerita.
  4. Latar/setting, yaitu keterangan mengenai waktu, ruang/tempat, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen. Latar yang baik dapat mendukung pelaksanaan tema dan amanat.
  5. Sudut pandang/point of view, yaitu cara pengarang mengisahkan dirinya dalam cerita.
  6. Amanat, yaitu pesan yang disampaikan pengarang melalui karya atau ceritanya.
  7. Gaya bahasa/majas, yaitu kata – kata atau ungkapan khusus yang dipakai pengarang dalam cerita.
b. Unsur Ekstrinsik
  1. Biografi pengarang : Agama, pendidikan, aliran/paham, psikologi.
  2. Latar belakang budaya : Latar yang diperlihatkan di dalam novel.
  3. Latar belakang sosial : tempat di susunnya novel.
  4. Keadaan zaman : waktu disusunnya novel.
2. Hikayat

Hikayat merupakan karya sastra Melayu Klasik berbentuk prosa yang berisi cerita, undang – undang, keagamaan, sejarah, kepahlawanan, geografi maupun gabungan dari sifat – sifat tersebut. Selain sebagai pelipur lara (hiburan), hikayat juga dapat dijadikan pembangkit semangat juang.
Hikayat memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
  1. Bersifat istana sentris.
  2. Bersifat anonim.
  3. Bersifat statis baik dalam bentuk maupun tema.
  4. Bersifat khayal/fantastis.
  5. Berbahasa Melayu.
  6. Bersifat pralogis.
  7. Banyak menggunakan kata – kata klise.
  8. Disebarkan secara lisan (dari mulut kemulut).
Hikayat dapat dipahamu isinya melalui unsur intinsik dan ekstrinsiknya, yaitu :
a. Unsur Intrinsik
  1. Tema, yaitu pokok pikiran yang menjadi dasar cerita.
  2. Alur/plot, yaitu rangkaian cerita yang dijalin dengan saksama sehingga membentuk cerita yang menarik.
  3. Tokoh dan Penokohan, yaitu pelukisan watak para pelaku dalam cerita.
  4. Latar/setting, yaitu tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.
  5. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
  6. Sudut Pandang, yaitu kedudukan pengarang dalam cerita.
Unsur Ekstrinsik

  1. Biografi pengarang : agama, paham/aliran, psikologi.
  2. Lingungan budaya : latar belakang budaya yang mendasari cerita.
  3. Lingkungan sosial : Berkaitan dengan tempat/masyarakat sekitar di mana cerita disusun.
  4. Keadaan zaman : berkaitan dengan waktu/sejarah penyusunan cerita
Sumber: https://tsumasagarainbow.wordpress.com/2013/03/23/membandingkan-unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-novel-dengan-hikayat/

berlayar


tidur di trailer


balap mobil


27 January 2015

Teks Negosiasi



TEKS NEGOSIASI


NEGOSIASI adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan diantara pihak-pihak yang bersangkutan.

Tujuan negosiasi:
  •  Mengurangi perbedaan posisi setiap perbedaan
  • Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang mengandung kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
  • Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama.
  • Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan dimana masing-masing pihak merasa menang (win-win solution).

Negosiasi dilakukan karena pihak-pihak yang berkepentingan perlu membuat kesepakatan mengenai persoalan yang menuntut penyelesaian bersama. Tujuan negosiasi adalah untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak. Mereka mencari cara untuk menemukan butir-butir yang sama sehingga akhirnya kesepakatan dapat dibuat dan diterima bersama.

Struktur Teks Negosiasi

Struktrur dari teks negosiasi terdiri dari pembuka, isi, dan penutup.
Pembuka
Pada tahap ini, negosiasi dimulai dengan mengucapkan salam atau memberi sapaan. Contoh yang lazim digunakan adalah "Selamat siang/sore/pagi" atau Assalamu' alaikum, Pak. Setelah melakukan sapaan yang dilakukan selanjutnya adalah memperkenalkan diri kedua pihak.
Isi
Di bagian isi tujuan dari negosiasi disampaikan dan mulailah terjadi inti pembicaraan dalam negosiasi. 
Penutup
Jika telah dilakukan negosiasi maka dilakukan sapaan penutup untuk mengakhiri percakapan.
Teks negosiasi sangat penting untuk kita pelajari, adakalanya nanti akan bermanfaat bagi kehidupan kita kelak di masa yang akan datang. Semoga memberi manfaat ke pada Anda.


Negosiasi itu dilakukan dengan menggunakan kata yang persuasif, yaitu bahasa yang bersifat membujuk.
Contoh Dialog Negosiasi
Suatu hari ada seorang bapak-bapak datang ke rumah Andik.Andik mempersilahkan masuk Bapak bapak yang memakai jas itu
Manajer : "Selamat Pagi,Pak"
Andik : "Selamat pagi juga Pak"
Manajer : "Perkenalkan saya Indra,Saya manajer dari klub Ujungberung United.
Andik : "Oh ya,Ada keperluan apa ya pak?"
Manajer : "Begini klub saya kebetulan lagi membutuhkan pemain Striker yang memiliki Kecepatan dan Kelincahan.Jadi saya bermaksud untuk menganjak anda untuk bergabung ke klub saya. Saya berani bayar tinggi untuk anda,agar anda mau masuk klub kami"
Andik : "Oh begitu,Memang saya akan digaji berapa Perbulan dan Pertahun?
Manajer :" Saya berani gaji anda sebesar Rp.10 juta perbulan dan Rp.200 juta per tahun.
Andik : " Kalau sebanyak itu masih kurang,karena tidak sebanding dengan kebutuhan sehari hari seperti sepatu bola,Pelindung,dll.
Manajer : "Oh tenang saja, semua fasilitas untuk bermain bola sudah kami tanggung. Jadi gaji tersebut bersih"
Andik : "Oh begitu,Tapi Tidak terimakasih pak, Jika harga segitu saya tolak,Karena masih ada klub lain yang berminat mentransfer saya ke klubnya dengan harga lebih tinggi"
Manajer : " Baiklah saya naikan menjadi Rp.12 juta perbulan dan Rp.220 juta Pertahun. Bagaimana?"
Andik : " Tetap tidak bisa, Tidak sebanding dengan skill yang saya miliki. Jika harganya naik hingga Rp.18 juta Perbulan dan Rp.250 juta pertahun,Dengan senang hari saya menerimanya. Dan saya juga akan bermain dengan sungguh-sungguh "
Manajer : " Baiklah saya naikan hingga Rp.20 juta perbulan dan Rp.250 Juta pertahun dengan syarat kami tidak mengfasilitasi perlengkapan bermain anda.Bagaimana?"
Andik : "Oke saya setuju (Berjabat tangan)
Manajer : "Baiklah,Besok datang ke stadium untuk Medical Check-up.Setelah nya anda sudah dibolehkan untuk Berlatih dengan klub kami"
Andik : " Baiklah pak. Terimakasih"
Manajer :" Ya Sama sama"
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli tidak formal
Teks Negosiasi : 100 atau Tidak sama sekali!
Tokoh : Firman (Pembeli)
Kirito (Penjual)

Kirito : Ada yang bisa saya bantu ? Eh.. Firman??
Firman : Eh Kirito, Ini Toko Kamu ?
Kirito : Iya mann.. Mau beli apa ??
Firman : Ini To aku mau beli kaos, ada yang bagus ga ??
Kirito : Banyak nih man pilih aja...
Firman : Coba liat yang itu to...
Kirito : Nih man...
Firman : Berapa ini to ?
Kirito : Wah yang ini 190.000 man..
Firman : Ah ga deh -_-" Wahh ada kaos K-On too aku mauuu >.< Itu berapa ??
Kirito : Tau aja kamu yang bagus :D ini ga terlalu mahal kok... ini 110.000
Firman : Ahh to harga kita-kita lah :D
Kirito : Yaah karna teman makanya ga usa kurang hehe :D
Firman : halaah -_- 90 000 lah too :D too :D too :D
Kirito : halaah 105 000 lah -_- ntar untungnya aku dimana >.<
Firman : eeeh ayolah >.< aku tambahin 5000 deh, 95000 yaa..
Kirito : Ehh 100 Atau tidak sama sekali! :D
Firman : Andeh yaudah deh to, 100 yaa.. nih cash langsung .. :D
Kirito : okee heehee makasih Firman :D

Teks Anekdot



Pengertian Teks Anekdot, Ciri – ciri, Jenis, Struktur, dan Contohnya


1.      Pengertian Anekdot
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya.

2.      Struktur Anekdot
1.

2.

3.

4.


5.

6.


7.
Abstrak

Orientasi

Even

Krisis


Reaksi

Koda


Re-Orientasi
:

:

:

:


:

:


:
Abstrak adalah bagian awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks.
Orientasi adalah bagian yang menunjukan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi.
Even adalah rangkaian atau jalan cerita yang menjelaskan tokoh, latar dan watak.
Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada diri penulis atau orang yang diceritakan.
Reaksi adalah bagian tentang bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul dibagian krisis.
Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut bisa juga dengan memberikan kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang diceritakan.
Re-Orientasi yaitu bagian cerita penutup yang menandakan cerita berakhir.

3.      Kaidah Anekdot       
1.      Menggunakan waktu lampau,
Seperti : Saya menemukannya semalam.
2.      Menggunakan pertanyaa rotoris,
Seperti            : Apakah kamu tahu ?
3.      Menggunakan kata sambung ( konjungsi) waktu,
Seperti            : Kemudian, setelah itu, dll.
4.      Menggunakan kata kerja,
Seperti            : Pergi, Tulis, dll.
5.      Menggunakan kalimat perintah
6.      Menggunakan kalimat seru

7.      Ciri-ciri Anekdot
1.      Bersifat humor atau lelucon
2.      Bersifat menggelitik
3.      Bersifat menyindir
4.      Mengenai orang penting
5.      Memiliki tujuan tertentu ( menggkritik )

8.      Tujuan Anekdot
1.      Untuk membangkitkan tawa
2.      Untuk membuat orang terhibur
3.      Menggambarkan suatu karakter dengan singkat dan ringan sehingga ia terhentak dalam kilasan permohonan yang langsung pada intinya.

9.      Contoh teks anekdot
Suatu hari rombongan politisi mengadakan kunjungan kerja kesuatu daerah dalam perjalanan, bis yang ditumpangi rombongan itu mengalami kecelakaan, kejadian itu disaksikan oleh seorang petani tua. Melihat banyak korban yang meninggal, si petani beserta warga sekitar langsung mengadakan penguburan masal. Suatu ketika datang seorang polisi bertanya kepada petani. “pak, apakah ada korban yang masih hidup ?” jawab petani “ memang ada beberapa korban yang menyatakan kalau dia masih hidup, namun anda kan tahu politisi suka bebohong, jadi ya saya kubur semuanya.” Polisi itu pun tak berkutip dan kebingungan.
10.   Bagian-bagian dalam cerita
1.

2.

3.




4.

5.

6.


7.
Abstrak

Orientasi

Even




Krisis

Reaksi

Koda


Re-Orientasi
:

:

:




:

:

:


:
Rombongan politisi mengalami kecelakaan.

Suatu hari rombongan politisi mengadakan kunjungan kerja kesuatu daerah
Rombongan politisi mengadakan kunjungan kerja, dalam perjalanan mengalami kecelakaan. Meskipun ada yang berkata masih hidup, namun semua dikubur karena petani berpikir bahwa politisi suka berbohong.

dalam perjalanan, bis yang ditumpangi rombongan itu mengalami kecelakaan.
Melihat banyak korban yang meninggal, si petani beserta warga sekitar langsung mengadakan penguburan masal.
“ memang ada beberapa korban yang menyatakan kalau dia masih hidup, namun anda kan tahu politisi suka bebohong, jadi ya saya kubur semuanya.”
Polisi itu pun tak berkutip dan kebingungan.

Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya

Presiden dan Burung Beo
Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
Presiden 2: “Hebat-hebat!”
“Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
“Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
“Salah”.
“Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
“Salah”.
“Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
“Salah”.
“Loh … jadi gimana donk?”.
“Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
“Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
“Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.
Struktur
Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

Sumber: http://tiraiya.blogspot.com/2014/08/pengertian-struktur-kaidah-dan-struktur.html