Latihan Soal Sastra Indonesia
Pilihlah satu jawaban yang tepat!
01. 1. Tarna : Sum, tidaklah kau akan bicara dengan aku ?
2. Sumiati : Aku ikut bersedih Tarna, kau kehilangan ayahmu.
3. Tarna : (Curiga) ikut bersedih Sum, karena itu ?
4. Sumiati : Atau menurut pikiranmu aku mesti bergirang hati barangkali.
5. Tarna : Mengapa tidak, banyak alasan bagimu untuk bergirang.
6. Sumiati : (dengan kasih) Tarna.
7. Tarna : (pahit) Kau tentunya bertambah-tambah kasihanmu padaku sekarang, kasihan pada anak yatim !
8. Sumiati : Tidakkah cukup bagimu aku bersedih ?
9. Tarna : Ya, banyak benar permintaanku padamu rupanya, terima kasih !
Drama "API" karya Usmar Ismail
Konflik yang terdapat dalam penggalan drama di atas dimulai pada percakapan nomor … .
A. 1 dan 2 D. 5 dan 6
B. 2 dan 3 E. 7
C. 3
02. Mardilah : (duduk) Apakah bapakmu bukan pemimpin yang jujur, bukan pemimpin yang sempurna itikadnya untuk membela rakyat ? kalau bapakmu bukan pemimpin yang sempurna dan baik, orang tidak akan mau menyerahkan pimpinan partai kepadanya, Suhita.
Suhita : Jabatan bisa dibeli dengan uang dan pembohongan-pembohongan, Ibu. Soal itu engkau bisa merenungkannya sendiri. Tapi bukankah aku berhak menentukan apa yang layak aku perbuat ? Bukankah aku berhak tidak menyukai seseorang termasuk ayahku sendiri kalau orang itu nyata-nyata…
Mardilah : (Menukas dengan tajam)
Suhita ! Dari mana kau dapat kata-kata yang tidak layak itu ?
Suhita : Dari hati nuraniku, Ibu.
Pengejaran, karya Email S.
Konflik yang tergambar dalam dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. penegakan keadilan D. perjuangan hak
B. pembelaan terhadap kebenaran E. penunaian kewajiban
C. pembelaan terhadap kejujuran
03. Maimun : (Dengan air mata dalam suara) Tapi Mas Narto, lihatlah ayah sekarang seperti itu dia … telah tua … karena itu …
Gunarto : Maimun sering benar kudengar kau namai kata-kata yang tak berarti … Ayah ! Hanya karena orang masuk ke rumah kita lalu mengatakan ayah kita, kau panggil dia ayah ! Padahal dia tidak kita kenal. Sekarang kita dapatkah kau merasakan sungguhisungguh bahwa kau memang berhadapan dengan seorang ayah, ayahmu ?
Maimun : Tapi Mas, kita adalah darah dagingnya. Bagaimana kelakuannya, kita tetap anaknya yang harus memeliharanya.
Gunarto : Jadi maksudmu, itu kewajiban kita ? Sesudah dia memuaskan hatinya di mana-mana, dia kembali, karena dia telah tua, dan harus kita memelihara ? Hmmm … sungguh enak kalau begitu.
Ayah : (Suara agak marah tetapi sebenarnya lemah) Gunarto sampai hatimu berkata begitu pada ayahmu, ayahmu sendiri, ayah kandungmu. Ayahku Pulang
Disadur oleh : Usmar Ismail
Konflik yang terdapat dalam penggalan di atas adalah …
A. Seorang ayah yang telah menyia-nyiakan harapan anak-anaknya.
B. Tuntutan pertanggungjawaban seorang anak terhadap ayah kandung yang telah menyia-nyiakan.
C. Kekecewaan seorang anak terhadap ayah kandung yang telah menyia-nyiakannya.
D. Kasih sayang seorang anak perempuan terhadap orang tuanya lebih besar daripada anak laki-laki.
E. Hancurnya harapan seorang ayah kandung terhadap anak-anaknya.
04. Amin : Saudara Aman ! Mana kedua nona-nona ini ? Apa tidak masuk ?
Aman : Mereka minta permisi sebentar ke Pasar Baru, Tuan.
Amin : Sekarang sudah pukul sebelas, mengapa tidak dalam waktu mengasoh saja pergi ?
Aman : Saya sudah bilang, Tuan. Tapi nona-nona itu tidak peduli.
Amin : Saudara Aman harus bertindak keras !
Aman : Macam mana saya bertindak keras ? Larangan saya diketawai mereka. Mereka bilang boleh ngadu
sama sepmu !
Amin : Ancamkan sama perhentian !
Aman : Mereka mengucap syukur kalau dapat pergi dari kantor ini.
Tuan Amin, karya Amal Hamzah
Latar yang tampak dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. sebuah kantor C. ruang tunggu E. sebuah restoran
B. ruang tamu D. pasar
05. Ka. Penjara : (Berdiri dan berjalan memandang ke luar jendela) Saya pikir, saya sudah terlalu tua untuk
soal- soal begini, menggantung orang biasanya tidak mengganggu pikiran saya. Tapi sekarang
Ulama : Memang bukan pekerjaan enak, walaupun yang digantung itu orang yang sejahat-jahatnya.
Ka. Penjara : (Berpaling tiba-tiba) Yabng mengganggu pikiran saya ialah mengapa kaliini saya jijikan, lebih
dari yang duku-duku. Anak ini melakukan kejahatan yang luar biasa.
Ulama : Ya, membunuh orang ; sadah, kejam, dan dirajang lebih dulu.
Ka. Penjara : Dan dia mengaku salah. Sudah sepantasnya dia dihukum gantung.hanya Satu Kali
Setting psikis yang tampak dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. kehancuran moral seorang kepala penjara
B. kegelisahan hati karena tugas yang mahaberat
C. kejahatan seorang anak
D. keberandalan dan keganasan seorang anak
E. kepiluan seorang kepala penjara
06. Salah Seorang : "Ya, tapi tidak kebetulan, dia sengaja!"
Salah Seorang : "Jangan-jangan mau menipu lagi seperti yang sudah-sudah !"
Salah Seorang : "Sssst, jangan begitu !"
Salah Seorang : "Iya. Ayo buat apa memanjakan dia !"
Salah Seorang : "Ini kan orang sakit, kok memanjakan bagaimana ?"
Salah Seorang : "Bisa saja dibuat-buat seperti yang sudah-sudah itu !"
Salah Seorang : "Yang sudah-sudah mana ! Bisanya ya bisa tapi, ah tidak !"
Aduh, karya Putu Wijaya
Isi penggalan drama di atas sesuai dengan pernyataan dalam keseharian di bawah ini, adalah …
A. Kadang kita ingin sekali menolong orang lain yang sedang mengalami penderitaan.
B. Kesengsaraan selalu hadir pada saat yang tepat dan membuat orang lain selalu bisa memberikan pertolongan.
C. Ada kalanya kita menjadi ragu untuk memberikan pertolongan kepada orang lain. Hal ini terjadi karena kita harus berhati-hati daripada tertipu dan terpeaya oleh kelicikan orang lain.
D. Dalam dunia yang serba gemerlap ini kadang kita dituntut untuk berlaku kejam dan tidak perlu memperhatikan penderitaan orang lain.
E. Kita perlu berpikir dengan sangat cermat sebelum melakukan suatu tindakan dalam bentuk apapun.
07 Bapak : Mereka datang. Cepatlah bertindak ! Dan kau anakku, ikutlah bersama bakal suamimu.
Bungsu : Bapak juga … .
Bapak : Tidak ! Aku tidak akan pergi. Aku akan tetap di sini. Mereka akan segera kemari. Mereka akanmenjumpai jenazah abangmu. Dan aku, akan bikin perhitungnan dengan mereka.
Bungsu : Tidak Bapak mesti ikut kami. (terdengar ledakan bom-bom bergemuruh, bersusul tembakan meriam-meriam).
Bapak : Cepat pergilah ! Cepat.
Sikap dan pendirian tokoh "Bapak" dalam penggalan drama di atas dapat diteladani sebagaimana pernyataan di bawah ini …
A. Gigih dalam menghadapi bahaya dan tantangan.
B. Perjuangan selalu memerlukan pengorbanan yang tidak kecil.
C. Kebersamaan akan mampu membawa kita pada kesatuan dan keselamatan.
D. Mempertahankan hak dan kebenaran sampai dengan titik darah yang penghabisan merupakan hal yang sangat mulia bagi orang yang berjiwa ksatria.
E. Rela berkorban dengan tanpa perhitungan merupakan hal yang utama.
08. "Night Club, Pak, pusat kehidupan malam di kota ini. Tempat orang-orang kaya membuang duitnya. Lampunya lima watt, remang-remang, perempuan cantik, minuman keras, tari telanjang dan musik gila-gilaan. Pendeknya yahud", ujar penjaga sambil mengacungkan jempolnya. "Lantas apa yang mereka perbuat di situ," suaranya tercekik, membayangkan ketakutan yang besar. "Berdansa, bercumbu. Biasa, Pak, Jakarta," jawabnya ringan. "Astaga, Gusti Pangeran Nyuwun Ngapura … adikku sering ke situ ?" ujarnya lirih mengandung sendu. " Tidak e situ. Ke Paprika, tapi sma saja. Malah karcisnya mahal di sana, enam ribu."
"Enam ribu, sama dengan dua bulan gajihku." keluhnya pelan. Lampu-lampu yang berkilauan terasa menusuk-nusuk matanya, sedang kebisingan kota menyayat-nyayat hatinya. Samar-samar mulai disadarinya bahwa dia tengah kehilangan adiknya, Paijo tercinta.
Pak Pong yang malang menatap kota dengan dendam di dalam hati.
Laut Biru Langit Biru
karya Totilowati Tjitrawasita
Watak tokoh Pak Pong dalam penggalan di atas tampak tergambar pada kalimat …
A. "Lantas apa yang mereka perbuat di situ,"
B. "Berdansa, bercumbu. Biasa, Pak, Jakarta,"
C. "Astaga, Gusti Pangeran Nyuwun Ngapura … adikku sering ke situ ?"
D. " Tidak e situ. Ke Paprika, tapi sma saja. Malah karcisnya mahal di sana, enam ribu."
E. "Enam ribu, sama dengan dua bulan gajihku."
09. "Kenapa suami meninggalkanmu ?"
"Ia menghendaki aku seperti perempuan lain. Ia mengira aku meminta ini dan itu. Dan ia siap untuk memenuhi, untuk membuktikan bahwa ia adalah suami yang terhormat di mataku. Tetapi aku tidak pernah meminta, hingga akhirnya ia merasa malu. Ia merasa malu, karena aku menuntut hakku yang sebenarnya tanpa aku ucapkan."
"Apa hak yang kau tuntut itu ?"
"Ia harus hadir di rumahku, di atas ranjangku sebagai laki-laki. Aku tidak tertarik kalau di ranjangku ia bercerita tentang perdagangan, tentang laba dan kekayaan yang bertambah."
"Kau juga tidak ingin ia mengeluh tentang kerugian yang dialaminya."
"Ya. Tiap hari alas kasur kuganti, bunga raampai kutaburkan di atas kasur. Aku lakukan itu semua bukan untuk menunggu suamiku bercerita tentang kejelekan orang lain yang menjadi langganan dagangannya."
Warisan, karya Chairul Harun
Tokoh di atas dapat dikatakan orang yang berpendirian teguh dengan tidak terpengaruh oleh kebiasaan perempuan lain, namun sebenarnya ia justru mempunyai tuntutan yang sangat besar terhadap suaminya. Hal ini ditunjukkan dalam penggalan berikut … .
A. Ia menghendaki aku seperti perempuan lain.
B. Tetapi aku tidak pernah meminta, hingga akhirnya ia merasa malu.
C. Ia harus hadir di rumahku, di atas ranjangku sebagai laki-laki.
D. Tetapi aku tidak pernah meminta, hingga akhirnya ia merasa malu. …. Ia harus hadir di rumahku, di atas ranjangku sebagai laki-laki.
E. Ya. Tiap hari alas kasur kuganti, bunga raampai kutaburkan di atas kasur.
10. Ia paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia bertanding ke rumah sambil membawa aneka brosur barang-barang promosi. Yang menjengkelkan saya, seluruh keluargaku jadi menaruh perhatian kepadanya.
Si Mata Satu
Penggambaran watak tokoh dalam penggakan cerpen di atas dilakukan melalui … .
A. tindakan tokoh D. dialog antartokoh
B. gaya hidup tokoh E. tanggapan salah seorang tokoh
C. penuturan secara langsung oleh pengarang
11. Di dalam rumah dokter Sukartono damai saja. Pertengkaran tidak terjadi lagi. Masing-masing berbuat sehendaknya, seolah-olah ada perjanjian, diam-diam, tiada akan singgung menyinggung, biar-membiarkan berbuat semaunya. Masing-masing tiada lagi menyinggung percakapan pada tengah malam itu. Mereka tiada pernah duduk bersemanjar, seolah-olah sudah bermufakat kalau yang satu duduk tenang-tenang, yang seorang lagi keluar atau di kamar, supaya jangan lagi bertukar pikiran.
Belenggu, karya Armyn Pane
Latar psikis yang mendukung emosi tokoh dalam penggalan di atas adalah … .
A. suasana menegangkan dalam rumah dokter Sukartono
B. suasana damai dalam rumah dokter Sukartono
C. tidak terjadi komunikasi antartokoh
D. keadaan tokoh yang saling pengertian satu dengan yang lain
E. tidak pernah terjadi pertengkaran
12. Seorang Pasus Dayak yang sudah tua, maju perlahan. Mulutnya komat-kamit membaca mantra. Di kelilinginya rumah itu sambil menghamburkan beras kuning. Aku sekan tak percaya dengan apa yang kulihat. Rumah itu terbakar! Anehnya, api tak menjalar ke rumah lain di sekitarnya, tapi di rumah itu saja! Pikiranku melayang entah ke mana. Kepalaku terasa pusing. Barangkali aku kapidaran. Cepat aku pulang ke rumah. Di depan beranda depan, kulihat banyak bungkusan. Tetesan darah merembes. Bau amis menyengat. Betapa terkejutnya aku ternyata bungkusan itu berisi kepala orang! Wajah-wajah pucat yang tak berdarah lagi. Ada yang terpejam. Ada yang melotot. Ada yang mulutnya menganga. Pada bungkusan kesepuluh kulihat kepala bayi. Semuanya tanpa anggota badan. Kuberanikan diri membuka bungkusan kecil yang teronggok. Ada sepotong daging kecil. Mirip hati manusia. Pandanganku terasa gelap.
Purnama di atas Kapuas
karya Fuji Hidfriyati, S.Pd.
Setting yang tergambar pada penggalan di atas mempengaruhi kondisi psikis tokoh sebagaimana tersebut di bawah ini … .
A. tokoh aku merasa sangat keheranan
B. tokoh aku menjadi terbius dengan keadaan sekelilingnya
C. terjadi suatu hal yang bersifat supranatural
D. terjadi kemustahilan yang luar biasa
E. tokoh utama dalam penggalan tersebut menjadi terobsesi pada hal-hal di luar kesadaran dirinya
13. Sabtu sore menjelang jam empat kira-kira 400 sampai 800 bangsawan berkumpul di aloon-aloon utara. Kuda-kuda dan pengendaranya dihiasi dengan indah sekali. Sekitar pendopo-pendopo kecil yang disebut “pakapalan”, tempat para bangsawan utama beserta kuda-kuda dan abdinya menantikan kedatangan sang raja. Setiap pakapalan dilengkapi dengan alat-alat gamelan, terdiri atas kira-kira 30 buah gong besar dan kecil. Raja sendiri memiliki enam stel gamelan yang tersebar di berbagai tempat. Masing-masing terdiri atas 200 alat musik. Sambil menantikan kedatangan sang raja pasangan gamelan tadi dibunyikan lirih-lirih. Setiap orang menajamkan pandangannya untuk mengetahui, tutup kepala macam apa yang dipakai sri susuhan, kuluk atau destar. Bila sang raja tampil dengan destar, maka para bangsawan mengangkat kuluk mereka dan menerima sebuah destar dari abdi-abdi yang sudah siap. Bila raja menginjakkan kaki di aloon-aloon semua alat gamelan dibunyikan, sehingga, demikian dikatakan van Goens suara sepuluh genderang pun tak akan terdengar: Raja diiringi oleh kurang lebih 300 orang berjalan kaki.
Dick Hartoko
Pada penggalan tersebut pengarang cenderung mempergunakan gaya penceritaan yang klasik. Hal ini ditunjukkan pada …
A. Penggunaan diksi yang terpengaruh oleh unsur budaya tertentu.
B. Pengangkatan tema yang cenderung bersifat kuno dan klasik.
C. Kesadaran pengarang untuk menulis cerita ini.
D. Unsur budaya yang melatari cerita ini.
E. Kondisi psikis pengarang pada saat menulis karya ini.
14. Setelah diperintah tiga kali, akhirnya dengan kesal hati Sita berkata bahwa ia betul-betul wanita yang setia kepada suaminya. Untuk membuktikan hal itu, kali ini ia mengatakan bahwa jika Dewi Pertiwi menerimanya, itulah tanda bahwa dia betul-betul suci. Setelah berkata demikian, berbelahlah bumi dan dari dalamnya keluarlah sebuah sebuah takhta yang di atasnya duduk Dewi Pertiwi. Sita yang suci dipeluknya dan mereka sama-sama lenyap ke dalam bumi. Melihat kejadian itu Rama sangat menyesali tindakannya yang dianggapnya kurang bijaksana itu.
Rama dan Sita
Gaya penceritaan yang tampak pada penggalan sastra klasik di atas adalah … .
A. melankolis D. realistis
B. cenderung simbolis E. serius tetapi ironis
C. romantis
15. Tarna : (mengejek) Engkau kehilangan juga rupanya.
Irwan : Ya umpamanya kehilangan engkau dan …
Tarna : (kasar) Sudahlah, aku ikut bersedih kau kehilangan! (keluar)
Irwan : (kepada Sumiati) Akan kuulangkah lagi, segala percakapan dengan Tarna ini, dengan engkau Sum?
Sumiati : Kau rasa perlu?
Irwan : Suaramu sudah lain kepadaku Sum. Benarlah dugaanku kau pun menyangka aku.
Sumiati : Aku tak mengatakan.
Drama "API" karya Usmar Ismail
Watak tokoh Tarna dalam penggalan drama di atas ditunjukkan oleh … .
A. pengarang secara langsung D. petunjuk laku dalam drama
B. dialog antartokoh E. ilustrasi dalam drama
C. kata-kata tokoh dan petunjuk laku
16. Mahasiswa : Apa yang harus kupercayai? Ayahku tidak berdusta.
Lelaki Tua : Itu benar sekali. Seorang ayah tidak pernah berdusta. Tapi aku juga seorang ayah dan karena itu …
Mahasiswa : Apa yang Tuan maksud?
Lelaki Tua : Aku menyelamatkan ayahmu dari kehancuran dan dia membalas dengan segala kebencian yang menakutkan. Dia mengajar keluarganya untuk memburuk-burukkan aku.
Mahasiswa : Barangkali Tuan membuat jadi tidak tahu berterima kasih. Karena Tuan meracuni bantuan Tuan dengan penghinaan yang tidak perlu.
Lelaki Tua : Semua bantuan adalah penghinaan Tuan.
Mahasiswa : Apa yang Tuan inginkan dari aku?
Hantu, karya Johan August Strinbeg
Watak Lelaki Tua yang tergambar dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. penyabar D. murah hati
B. pendendam E. egois dan pendendam
C. egois dan menghitung jasa
17. Gaya bahasa ironi yang terdapat dalam penggalan drama pada soal nomor 16 di atas ditunjukkan oleh … .
A. Apa yang harus kupercayai? Ayahku tidak berdusta
B. Seorang ayah tidak pernah berdusta.
C. Dia mengajar keluarganya untuk memburuk-burukkan aku.
D. Semua bantuan adalah penghinaan Tuan.
E. Apa yang Tuan inginkan dari aku?
18. Lelaki Tua: Aku menyelamatkan ayahmu dari kehancuran dan dia membalas dengan segala kebencian yang menakutkan. Dia mengajar keluarganya untuk memburuk-burukkan aku.
Penggalan dialog drama di atas mempergunakan gaya bahasa … .
A. personifikasi D. sinekdok
B. metafora E. hiperbola
C. sarkasme
19. Terdapat dinding pemisah yang jelas antara pemain dengan penonton, pementasan tidak memerlukan naskah atau skenario merupakan ciri drama …
A. modern D. tablo
B. tradisional E. romantik
C. sendratari
20. Penjenisan drama berdasarkan sifat isinya dapat ditunjukkan sebagaimana di bawah ini… .
A. komedi, tergedi, dan tragedi komedi D. komedi, romantik, dan drama duka
B. tradisonal dan modern E. opera, pantomim, dan tragedi komedi
C. dagelan, drama klasik, dan tablo
21. 1. tidak terdapat dinding pemisah yang jelas antara penonton dan pemain
2. setting tidak harus disesuaikan dengan adegan yang ada
3. diatur oleh sutradara dengan skenario yang jelas
4. pemain mempunyai kebebasan berimprovisasi
5. dipentaskan dengan tidak mempergunakan kata-kata
Pernyataan di atas merupakan yang merupakan ciri-ciri teater modern adalah … .
A. 1, 2, dan 3 D. 3 dan 4
B. 2, 3, dan 4 E. 4 dan 5
C. 2 dan 3
22. Dandang Gendis : (memegang tangan Dewi Amisani) Jangan Dewi mempermainkan hati yang putus asa. Kalau Dewi benci kepadaku, katakanlah dengan jelas. Aku sekarang seperti Dasamuka di pondok Rama membujuk Sinta.
Dewi Amisani : Seperti Dasamuka? Bukan, akan tetapi seperti Rama, karena Tuanlah yang dinanti-nanti jiwaku.
Dandang Gendis : (tersenyum) Dewi tiada mengetahui siapa saya ini sebenarnya. Saya seorang yang hina dina, yang diusir dari keluarganya, yang tidak berumah tangga.
Dewi Amisani : Tuan ialah Dandang Gendis dan apalagi yang harus aku kuketahui? Bertanyakah bunga kepada lebah dari mana datangnya dan ke mana perginya? Bertanyakah sungai kepada lautan berapa luasnya dan berapa dalamnya?
Dandang Gendis : O, Amisani, berikan daku bahagia, karena lamalah aku sudah hidup dengan berduka cita. Kekasih, cinta Raden Inu Kertapati kepada Dewi Angreni belum sebesar semulia cintaku.
Kertajaya, karya Sanusi Pane
Tema yang terdapat dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. duka cita seorang ksatria D. penderitaan hidup dua orang kekasih
B. cinta dan kasih sayang E. pembelaan akan kebenaran
C. balada kehidupan
23. Atma : Wajah-wajah yang cukup kau kenal Karoman.
Karoman : Ya. Wajah-wajah yang sedang menanti jatuhnya vonis dari tanganmu.
Atma : Aku tahu, tapi diamlah, Karoman.
Karoman : Hukuman mati, Atma?
Atma : Diamlah!
Karoman : Hukuman tembak, Atma?
Atma : Diamlah! Dianm kataku! Ini bukan urusanmu! Ini urusan hakim! Urusan hokum! Urusan
Pengadilan.
(Karoman diam)
Tok Tok Tok, karya Ikranegara
Tema yang terdapat dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. hukuman bagi para penjahat D. beban psikologis para penegak hokum
B. gambaran pelaksanaan hukum E. jenis-jenis hukuman
C. penentuan vonis
24. Karnasih : Tetapi (sambil mengeluarkan sebuah rol kertas dari dalam tasnya), Mas lupa kepada keadilan
Tuhan? Dan ini apa? (memberikannya kepada Irwan)
Irwan : Tetapi dari mana kau dapat ini?
Karnasih : (pasti) Aku curi dari laci ayah kemarin sore. Karena itu ayah marah-marah saja kemarin!
Irwan : (diam sejurus, kemudian tersenyum) Lihatlah fajar yang merah itu sebagai di sana ada unggun
api.
Karnasih : Ya, api! Api membakar kejahatan!
Irwan : Api penjerang semangat berjuang. Api alat penerang Tuhan! Api! (mereka berdua seolah-olah
terpesona)
Drama "API" karya Usmar Ismail
Nilai sosial budaya yang terdapat dalam penggalan drama di atas adalah …
A. Melakukan pencurian untuk sesuatu yang dianggap benar.
B. Kebenaran bisa datang dari berbagai macam peristiwa.
C. Semangat berjuang yang besar bisa menghancurkan bentuk-bentuk kejahatan.
D. Dalam masyarakat terdapat kejahatan dan kebaikan.
E. Api yang membakar semangat berjuang.
25. AWAN
Awan datang melayang perlahan,
Serasa bermimpi, serasa berangan,
Bertambah lama lupa di diri,
Bertambah halus akhirnya seri,
Dan bentuk menjadi hilang,
Dalam langit biru gemilang.
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teduh tenang.
Madah Kelana, karya Sanusi Pane
Frase yang bermakna konotasi dalam puisi di atas adalah … .
A. awan datang D. langit biru
B. serasa bermimpi E. teduh tenang
C. bertambah lama
26. Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutera senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
…
Sajak Putih, karya Chairil Anwar
Diksi pada puisi penggalan puisi di atas cenderung bersifat … .
A. onomatope D. lambang bunyi
B. eufoni E. anaphora
C. kakafoni
27. Meniti tasbih
Malam pelan-pelan
Dan burung pedasih
Menggaris gelap di kejauhan
Kemudian adalah pesona
Wajah-Nya tersandar ke kaca jendela
Memandang kita, memandang kita lama-lama.
Pertemuan, karya Gunawan Muhammad
Dalam puisi di atas penyair mengungkapkan kegundahan hatinya dengan cara … .
A. merenungi perjalanan hidupnya
B. melakukan koreksi terhadap jegelapan dirinya
C. melakukan pendekatan diri kepada Yang Maha Kuasa
D. memandang kejauhan berlama-lama
E. bersenda gurau dengan burung pedasih
28. Anita.
Memacu kuda garang, merasuk hidup jalang
ditolaknya setiap perhentian
Anita.
Dikutukinya sarang cemburu, degil dan duka
Berpacu juga ia yang terlanda rebah dikakinya
Sampai tiba-tiba terpaling kepalnya
Satu binar caya merobah warna iklim
Lelaki berorot mengurungnya pada cinta
Yang dengan angkuh memandanya ke darahnya berpacuan
Anita.
Lelaki itu memperkosanya di ladang
Hujan gerimis menambah ribut dada dan alang-alang.
Lalu meninggalkannya dengan dingin mata
Menenggelamkan diri bagi bahasa cinta.
Balada Anita, karya W.S. Rendra
Penyair mengungkapkan perasaannya dalam puisi di atas dengan cara sebagaimana berikut, kecuali … .
A. mempergunakan diksi yang menarik
B. mempergunakan gaya bahasa ironi yang penuh perlambang
C. memperhatikan keseimbangan eufoni dan kakafoni
D. melakukan penyimpangan ketatabahasaan untuk kepentingan rima dan makna
E. mempergunakan gaya bahasa anaphora
29. Tingkah lakumu memalukan kami.
Cara dudukmu menghina kami.
Rasakan sendiri, tangan mencencang bahu memikul.
Meminjam itu serasa manis, tetapi memulangkan atau membayarnya serasa pahit dan getir.
Tarigan
Larik yang bercetak miring pada kutipan puisi di atas mempunyai kandungan nilai … .
A. religus D. sosial budaya
B. sosial politik E. budaya
C. moral dan didaktis
30.
1. Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudarat
2. Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan seteru
3. Hendaklah jadi kepala
Buang perangai yang cela
Hendaklah memegang amanat
Buanglah segala khianat
4. Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti
Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta
5. Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuknya dusta
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapaknya letih
Gurindam Dua Belas
karya Raja Ali Haji
Kutipan gurindam di atas yang menyiratkan nilai budaya dalam masyarakat adalah … .
A. 1 dan 2 D. 3
B. 1 dan 3 E. 5
C. 2 dan 4
31. Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku.
Gadis Peminta-Minta
karya Toto Sudarto Bachtiar
Nilai sosial budaya yang menonjol pada penggalan puisi di atas tampak pada larik …
A. Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
B. Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
C. Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
D. Jiwa begitu murni, terlalu murni
E. Untuk bisa membagi dukaku.
32. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan kata yang tak sempat kuucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Aku Ingin, karya Sapardi Djoko D.
Tema yang tersirat dalam puisi di atas adalah … .
A. kesederhanaan dalam menjalani hidup di dunia
B. kesederhanaan berpikir
C. ungkapan cinta dan kasih sayang terhadap seorang kekasih
D. keindahan alami seorang wanita
E. perumpamaan tentang kesederhanaan
33. Berdasarkan bentuknya puisi pada soal nomor 32 di atas dapat diklasifikasikan ke dalam jenis …
A. distikon D. kuin
B. tersina E. sektet
C. kuartrain
34. Di bawah ini merupakan ekspresi perasaan seorang penyair yang berwujud syair, adalah …
A. Berhentilah kisah raja Hindustan,
tersebutlah pula suatu perkataan,
Abdul Hamid Syah paduka sultan,
duduklah baginda bersuka-sukaan.
B. Jalan-jalan ke kampung dalam,
singgah-menyinggah di pagar orang.
Pura-pura mencari ayam
ekor mata di anak orang.
C. Cahari olehmu sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal Tuhan yang bahri.
D. Jantungkau sudah kugantung,
Hatikau sudah kurantai.
Rantai Allah, rantai Muhammad,
Rantai Baginda Rasul Allah.
E. Dunia juga yang indah maka tercenganglah manusia,
Sebab terkadang ia terhina dan lagi termulia.
Bahwa seseorang tiada kenal dunia itu,
Dalam dunia juga hidupnya sehari-hari sia-sia.
35. KEPASRAHAN
kepada Tuhan
Pada-Mulah semata kupasrahkan tanpa sarat
Segala yang pernah dan akan aku perbuat
Berikanlah kepadaku semauku apa yang Engkau suka
Tanganku telah siap menerima sorga atau neraka.
Aku yakin pada keillahian-Mu
Aku yakin pada kemanusiaanku.
Majalah Horison
Berdasarkan isinya puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis … .
A. epigram D. elegi
B. balada E. himne
C. satire
36. Larik-larik puisi di bawah ini menunjukkan pemakaian diksi cenderung mempunyai kesan kering, adalah …
A. dengan puisi aku bernyanyi
sampai senja umurku nanti
dengan puisi aku bercinta
berbatas cakrawala
B. daun-daun kuning sudah, sebentar lagi
jatuhlah. Kau tak usah sedih
jika mesti pergi dalam dingin angin
yang mulai merintih
C. ketika beta terjaga dini hari
melihat alam sepermai ini
terasalah beta darah baru
gembira berdebur di dalam kalbu
D. pergi ke dunia luas , anakku sayang
pergi ke hidup bebas
selama angin masih buritan
dan matahari masih menyinari daun-daunan
E. cerah nian langit sekarang
awan-awanan tiada di sana
berkelap-kelip senyuman bintang
bagai beledru bertabur permata
37. “Yah, Mas, empat ratus,” suara si kerempeng lagi. “Nggak,” jawabku. “Kalau mau dari tadi, sudah dekat”, lanjutku. Peluh telah bercucuran di sekujur tubuhku, dan kakiku lecet bergesekan dengan sepatu kulit yang masih terbilang baru. Perih sekali. Tapi aku berkeras hati untuk tetap berjalan. Juga tidak untuk menawar becak lain yang kujumpai tidak berpenumpang. Tidak. Tidak perlu lagi rasa kasihan. Buktinya si kerempeng itu dengan angkuhnya di sadel smentara aku sempoyongan menjinjing tasku. Langkahku makin kupaksakan. Dia terus mengikuti dengan becaknya.
Becaaak, karya Marselli
Watak tokoh “aku” yang tergambar dalam penggalan cerpen di atas adalah … .
A. pemurah D. egois dan pendendam
B. pemberang E. penyabar
C. pemarah
38. Mbak Naya menghela napas panjang. “Uki, kamu sekarang sudah enam belas tahun. Mbak pengen melihat kamu berubah.” Uki menunduk, memilin-milin ujung kaos oblongnya seperti anak kecil tertangkap basah mencuri mangga. Uki memang berbeda dengan kakaknya yang feminine. Sejak kecil, Uki sangan dekat dekat sang Papi. Setiap akhir pekan, Papi selalu mengajak Uki berjalan-jalan, memancing ikan di sungai, latihan memanah, dan sebagainya. Kadang Uki juga sering ikut ke tempat papinya mengajar karate. Bahkan setiap kali ada genteng yang bocor, Uki selalu ikut naik ke atap. Mungkin kedekatan dengan sang Papi inilah yang membuat Uki sulit bersikap lemah lembut seperti layaknya seorang cewek. Apalagi teman-temannya kebanyakan cowok.
It’s Me, Uki!, karya RF. Dhona
Penggalan cerpen di atas mengisahkan tentang … .
A. watak Uki D. perilaku Uki
B. latar belakang tokoh Uki E. jalan hidup Uki
C. kedekatan Uki dengan Papinya
39. Jika penggalan cerpen pada soal nomor 38 di atas diubah menjadi bentuk drama, maka penokohan yang bias dimunculkan adalah … .
A. Uki. Papi, kakak, dan Mbak Naya
B. Uki, Papi, kakak, Mbak Naya, dan teman-teman cowok
C. Uki, Papi, kakak, Mbak Naya, dan teman-teman cowok
D. Uki, Papi, dan kakak
E. Uki, Papi, dan Mbak Naya
40. Novel ini mengisahkan nasib Hidayat, pegawai teladandi Perminus (Perusahaan Minyak Nusantara) yang melawan korupsi di perusahaannya. Hidayat mengetahui bahwa atasnanya, Kahar, mendapatkan keuntungan pribadi alias suapan sebesar puluhan juta DM dari salah satu perusahaan Eropa. Hidayat memberontak. Sebagai konsekuensinya, Hidayat terpaksa berhenti di Perminus. Dan dukungan untuk dicalonkan sebagai gubernur Jawa barat dicabut oleh seorang panglima setelah berunding dengan orang-orang penting di Jakarta.
Horison, Berthold Damshuser
Unsur yang dibahas dalam penggalan resensi di atas adalah … .
A. isi cerita D. keunggulan
B. gaya penceritaan E. kelemahan
C. kandungan moral
41. Novel ini diceritakan dengan gaya populer. Kalimat-kalimatnya berupa gurauan-gurauan dan ucapan-ucapan yang dapat terjadi di kalangan anak-anak muda terutama di kalangan mahasiswa. Banyak peristiwa, karakter, humor, dan ungkapan perasaan yang memancing simpati pembaca pada tokoh utama cerita. Tokoh utama cerita adalah Astiti Rahayu, mahasiswa Fakultas Sastra jurusan bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada yang merangkap menjadi pemandu wisata Indonesia Tour.
Jakob Sumardjo
Unsur yang dibahas dalam penggalan resensi di atas adalah … .
A. gaya penceritaan D. keunggulan novel
B. nilai budaya E. kelemahan novel
C. kandugan moral
42. Bukan saja korupsi yang dijadikan tema hangat dalam Ladang Perminus. Dalam salah satu dialog, peran perusahaan transnasional dan bahaya yang mengancam kesejahteraan rakyat Indonesia juga dibicarakan. Hal ini tampak terbaca pada dialog antara Hidayat dan Pena (hal. 171 – 172).
Unsur intrinsik yang diulas dalam penggalan resensi di atas adalah ...
A. alur D. perwatakan
B. seting E. tema
C. bahasa
43. Novel Raumanen karya Mariane Katoppo ini pada tahun 1975 memperoleh hadiah harapan Sayembara Penulisan Novel yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta. Kemuadian pada tahun 1982, Raumanen dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Sastra Asia Tenggara (SEA Write Award). Para kritikus pada umumnya mengungkapkan bahwa keberhasilan novel ini pada bentuk penceritaannya yang menggunakan pencerita akuan (first person narrator) dari sudut pandang (point of view) Manen dan Monang. Kedua pencerita itu kemudian mengungkapkan pikiran dan perasaannya masing-masing.
Berdasarkan penggalan ulasan di atas, keunggulan novel Raumanen terletak pada … .
A. gaya bercerita D. pengungkapan pikiran
B. sudut pandang E. penghargaan yang diterima
C. tema cerita
44. Sri Sumarah” merupakan cerita panjang. Ia menceritakan kehidupan Sri Sumarah alias Bu Guru pijit istri guru Martokusumo. Umar Kayam dengan langgam Jawa yang santai bercerita bagaimana gadis ini diajar neneknya untuk menjadi istri “prototype” Sumbodro, seorang tokoh cerita wayang yang merupakan istri Arjuno. Sebagai Sumbodro, istri itu harus pasrah dan mengabdikan diri pada suami. Inilah sebabnya sejak muda Sri Sumarah telah belajar menerima ketegangan berupa keputusan sang suami untuk mengambil istri kedua.
Penggalan kritik novel di atas mengungkapkan unsur … .
A. latar D. amanat
B. jalan cerita E. tema
C. sudut pandang
45. Sebulan kemudian sesudah pertemuan pertama di restoran dan hotel, Tommi dan Endang kembali meluncur di dalam BMW abu-abu. Kali itu, sesudah makan siang di restoran yang sama, langsung menuju ke hotel, langsung menuju ke “lobby”, dan langsung pula naik lif masuk ke suite Tommi. “Wow”, seru Endang lirih, waktu masuk ke dalam suite. Suite itu mewah dan, diluar dugaan, ditata dalam cita rasa yang baik dan canggih. Tidak ada kesan norak dan kampungan, baik memilih warna-warna gorden, sprei, bantal, kursi, dan meja. Tommi langsung memeluk Endang dan menciuminya.
Jalan Menikung, karya Umar Kayam
Penggalan novel di atas menggunakan sudut pandang … .
A. orang pertama D. akuan sertaan
B. orang kedua E. akuan tak sertaan
C. orang ketiga
46. Waktu taksi Eko an Claire memasuki halaman rumah Tommi dan Jeanette, sesudah lolos melewati pintu gerbang yang kukuh berukir, mulut Claire tampak menganga. Matanya yang bundar besar-besar nampak semakin besar melihat berkeliling halaman yang luas sekali itu. “Wow, ini istana di Amerika bagian selatan, Ko. Pantasnya di Savannah dan Georgia, begitu. Ada pohon-pohon willow segala. Ada anjing-anjing herder berkelilaran, ada kolam renang besar berbentuk jantung, dan halaman rumput yang sehalus padang golf dan perdu-perdu yang terta apik. Semua serba wow, Ko!”
Jalan Menikung, karya Umar Kayam
Watak Claire dalam penggalan novel di atas tergambar melalui … .
A. uraian pengarang D. pandangan tokoh
B. uraian tokoh lain E. sikap tokoh
C. dialog antartokoh
47. Tetapi lebih-lebih dari segalanya, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya berjuang untuk mendapatkan penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki yang merasa akan kerugian, apabila ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah berabad-abad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat hak kita sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru yang bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat kepada siapa juapun.
Layar Terkembang, karya Sutan Takdir A.
Berdasarkan kutipan di atas, salah satu ciri karya sastra bentuk prosa adalah … .
A. adanya pembaitan D. penggunaan rima
B. adanya petunjuk gerak E. didominasi dialog
C. penggunaan paragraf
48. Rindu tanapa batas
pada isi terpendam
angin lintas
bisik bibir kelu
gunung berapi berbalut awan
menjulang di angasapagi
Sebagai menelusuri wajah bumi
Kesepian hutan, lengang pertapa
Sitor Situmorang
Puisi di atas menggunakan majas… .
A. sinekdoke D. eufemisme
B. hiperbola E. eufemisme
C. personifikasi
49. Berhentilah kisah raja Hindustan,
tersebutlah pula suatu perkataan,
Abdul Hamid Syah paduka sultan,
Duduklah baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putera baginda,
besarlah sudah bangsawan muda,
cantik majelis usulnya syahda,
tiga belas belas tahun umurnya ada.
Puisi di atas mempunyai ciri-ciri sebagaimana tersebut di bawah ini, kecuali … .
A. terdiri atas sampiran dan isi pada setiap baitnya
B. setiap baris merupakan isi yang saling berkaitan
C. mempergunakan jenis rima terus
D. berisi cerita, dongeng, atau nasihat
E. setiap baris terdiri atas 8 sampai dengan 10 suku kata
50. Puisi-puisinya berisipujian terhadap tanah air, yaitu Sumatra. Puisi lahir oleh dorongan ekspresif yang bersifat pribadi, tidak lahir dalam iklim yang sama dengan puisi lama, misalnya pantun dan syair. Memang dalam usaha mencari bentuk-bentuk baru, penyair belum serentak melepaskan kebiasaan-kebeiasaan lama, seperti jumlah kata dan pem,bagian baris atas dua bagian yang diantarai oleh sebuah jeda serta pemeliharaan sajaknya. Sepintas kilas mengingatkan kita kepada bentuk puisi lama.
Penggalan esai sastra di atas berisi … .
A. pandangan penyair tentang tanah air D. usaha penyair dalam mencari bentuk baru
B. penyair yang terpengaruh oleh bentuk puisi lama E. pemujaan terhadap tanah air dengan puisi
C. puisi yang lahir atas dorongan ekspresif pribadi