TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
- Teks laporan hasil pengamatan yaitu karangan yang memaparkan suatu fenomena atau kejadian berdasarkan hasil pengamatan.
- Teks laporan juga disebut teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Misalnya: untuk melaporkan kehidupan
harimau dimulai dengan membuat klasifikasi jenis-jenis harimau kemudian
memaparkan bentuk fisik, ciri-ciri, habitat, dan kebiasaan hidup harimau
Struktur teks laporan hasil pengamatan
dapat dibagi menjadi:
- Pernyataan umum atau klasifikasi –> berisikan pernyataan umum atau gambaran global mengenai apa yang akan dibahas dalam teks tersebut.
- Anggota/aspek yang dilaporkan –> Berisi rincian atau gambaran khusus mengenai obyek yang dibahas.
- Sebuah teks laporan observasi akan diklasifikasikan sebagai laporan yang ideal jika:
- Memiliki struktur teks yang lengkap.
- Memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat
- Pengelompokan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu
- Memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan
Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil
Observasi
- Teks laporan sering dimulai dg kalimat definisi tentang penggolongan atau klasifikasi.
- (a) Mamalia adalah binatang yang menyusui.
- (b) “Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.
- Dalam laporan observasi sering digunakan kelompok nomina (kata benda) dengan penjenis dan kelompok nomina dengan pendeskripsi.
- Kelompok nomina dg penjenis tidak bisa disisipi oleh kata apa pun. Kedua kata itu harus saling berdekatan.
- Kelompok nomina dg pendeskripsi dapat disisipi, misalnya dengan kata penyangat, seperti sangat atau terlalu dan kata pewatas seperti yang.
- Harus mengandung fakta
- bersifat objektif
- harus ditulis sempurna dan lengkap
- tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka, atau pemihakan
- disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot, maupun susunan logis.
Contoh:
benda
|
penjenis
|
pendeskripsi
|
hewan
|
hewan pemangsa
|
hewan gemuk
|
pemakan
|
pemakan daging
|
pemakan rakus
|
- Dalam laporan observasi sering ditemukan penggunaan antonym dan sinonim.
- Sinonim adalah persamaan makna kata.
Contoh:
- Antonim adalah pertentangan makna kata.
Contoh:
- Dalam laporan observasi sering ditemukan penggunaan kalimat simpleks dan kalimat kompleks.
- Kalimat simpleks: kalimat yang hanya terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan.
- Kalimat simpleks (yang sesungguhnya sama dengan kalimat tunggal) hanya mengandung satu struktur: subjek^predikator^(pelengkap)^(keterangan). Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam kalimat. Pada contoh berikut ini yang dimaksud verba utama adalah menulis. Verba tinggal pada unsur subjek dianggap bukan verba utama. Kalimat tersebut mempunyai satu struktur, yaitu subjek^predikator^keterangan cara.
- Kalimat kompleks: kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur.
- Struktur yang satu dan struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi, tetapi sering pula hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun.
- Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik.
Perhatikan teks di bawah ini dengan
saksama!
Makhluk
di Bumi Ini
Benda di dunia dapat dikelompokkan
atas dasar kenyataan bahwa benda-benda tersebut memiliki persamaan dan
perbedaan dalam beberapa hal. Dengan pengelompokan, benda-benda itu lebih
mudah dipelajari.
Semua benda di dunia ini dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu benda hidup dan benda mati. Yang
pertama sering disebut makhluk hidup dan yang kedua disebut makhluk mati.
Benda hidup mempunyai ciri-ciri umum, seperti bergerak, bernapas, tumbuh, dan
mempunyai keturunan. Benda hidup juga membutuhkan makanan. Benda mati
dibedakan dari benda hidup karena benda mati tidak mempunyai ciri-ciri umum
tersebut. Kera, tumbuh-tumbuhan, ikan, dan bunga adalah contoh-contoh benda
hidup. Sementara itu, kaca, air, plastik, baja, dan oksigen adalah
contoh-contoh benda mati.
Benda hidup dapat dikelompokkan
lagi menjadi binatang dan tumbuh-tumbuhan. Pengelompokan itu dilakukan karena
keduanya berbeda dalam beberapa hal. Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak
dari satu tempat ke tempat lain. Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak,
jantung, paru-paru, dan darah, tetapi hidup. Selain itu, tumbuh- tumbuhan
dapat melakukan sesuatu yang sangat penting yang tidak dapat dilakukan oleh
binatang. Tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri, sedangkan
binatang tidak. Rumput, gandum, dan tanaman keras adalah jenis
tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak semua tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga. Oleh
karena itu, tumbuh- tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tumbuh-tumbuhan
berbunga dan tumbuh-tumbuhan tidak berbunga. Mawar, jagung, dan tanaman buah
mempunyai bunga, tetapi jamur, lumut, dan pakis tidak.
Selanjutnya, binatang dapat dibagi
menjadi vertebrata dan invertebrata. Vertebrata mempunyai tulang belakang
yang meliputi manusia, burung, anjing, katak, dan lain-lain, sedangkan
invertebrata tidak mempunyai tulang belakang yang meliputi ubur-ubur,
kupu-kupu, dan laba-laba. Terdapat lima kelompok vertebrata, yaitu
mamalia burung, amfibia, reptilia, dan ikan.
|
(Sumber: http://abitadya.wordpress.com/2014/09/12/struktur-kaidah-dan-ciri-bahasa-dalam-teks-laporan-hasil-observasi/ )